Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Halo teman2...
Disini saya akan membahas tentang hobby saya yaitu "BERSEPEDA"
Hal yang sangat saya sukai, dimana selain berolahraga, bersepeda juga membuat kita memiliki banyak teman.
Seru kan?
Jika Anda malas berolahraga, bersepeda bisa menjadi salah satu olahraga menarik untuk dicoba. Bersepeda akan terasa ringan karena tanpa terasa Anda telah menggerakkan tubuh sambil dapat menikmati pemandangan di sekitar.
WE LOVE SEPEDA
Dari artikel yang saya baca...Hasil penelitian menyebutkan bersepeda dalam jarak yang pendek dan sering dilakukan akan mengurangi kematian kurang lebih 22%.
Bersepeda dan Berat badan
Bersepeda dapat dijadikan salah satu program untuk mengurangi berat badan. Dengan bersepeda kita sama saja membakar energy kita yang dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi semisal coklat dan sedikit minuman beralkohol (sekitar 300 kalori).
Hanya dengan 15 menit bersepeda dari rumah ke kantor kita 5 – 6 kali dalam seminggu, kita telah berhasil mengurangi berat badan kita 11 pounds dalam satu tahun.
Bersepeda dan Mood (semangat)
Bersepeda memberikan efek yang positif pada perasaan dan suasana hati kita. Bersepeda dapat mengurangi depresi, strees, meningkatkan mood dan memotivasi diri kita. Sebagai contoh dengan bersepeda kita dapat melihat lingkungan sekitar secara lebih seksama, bersosialisasi dengan lingkungan, menikmati pemandangan alam dan udara yang segar. Bonus dari semua itu adalah kesehatan.
Bersepeda dan Polusi udara
Jika tidak perlu kuatir dengan polusi udara yang disebabkan lalulintas kendaraan, hasil penelitian menyebutkan orang yang bersepeda lebih sedikit terkena polusi udara dari pada orang yang naik kendaraan bermotor. Hal ini di mungkinkan karena orang yang bersepeda bernafas lebih teratur dan menghisap oksigen lebih banyak.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Halo temen2 semua...
Dalam postingan kali ini saya ingin berbagi tentang kehidupan baru saya yaitu kuliah di Fakultas Kedokteran yang menjadi impian saya sejak dulu.
Ya benar ! Sesuai skenario 1 "Saya ingin jadi Dokter"
HE..HE..HE..HE..
Hari pertama kuliah sangat mengasikkan, disini saya mendapatkan teman-teman baru dan lingkungan baru. Teman-teman baru saya berasal dari berbagai penjuru tanah air. Ada yang dari NTB,NTT,Medan, Jakarta, Jogja, Balikpapan, Bali, Makassar,etc.
Disini juga kita mulai dikenalkan dengan yang namanya Tutorial, Pleno, dll Memang benar sih..baru beberapa bulan saja kuliah di Kedokteran, sudah sukses membuat kita pusiiiiiing dengan tugas2. Kita jadi kurang tidur dan pada saat kuliah kita jadi ga konsen, belum lagi kalau dosennya sangat sangat "tiiit" ah bawaanya mau tidur aja deh...hihihi (peace)
Hari demi hari berlalu... Schedule kuliah pun semakin padat...bahkan di hari Sabtu kita ga ada libur.. Senin - Sabtu, masuknya Pagi pulangnya Sore... nyesek banget, belum lagi pulang nyambung nyari tugas. So Sweet banget deh pkoknya jadi Mahasiswa/i Kedokteran Tapi sesuai skenario 2 "Sibuk? Enjoy Aja.." :p
HE..HE..HE..HE..
Nah itu singkat cerita dari saya mengenai kegiatan baru yang saya alami mulai saat ini.
Untuk teman2 angkatan 2011 B, ayo ! Keep Spirit ya...
Kita pasti BISA...
"To be a Good Doctor for Better Human Life"
Nah ini singkat Ceritaku, bagaimana Ceritamu?
Memiliki pengalaman menjalani dua profesi sekaligus selama ini dirasa cukup untuk memberikan inspirasi sekaligus berbagi..
Saya tertarik sekali dengan buku ini.
Dan saya ingin sekali menjadi seperti mereka...
Dalam Sinopsis bukunya :
Kisah dokter-dokter yang juga terjun ke dunia entertainment dirangkum dalam sebuah buku berjudul
The Doctors, The Untold Stories. Dalam buku setebal 264 halaman itu, kita dapat menemukan kisah-kisah perjuangan dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, dr. Lula Kamal, MSc, dr. Sonia Wibisono, dan dr. Tompi SpBP. Dalam buku itu, keempat
dokter-artis itu menceritakan perjuangan mereka hingga bisa menjalani dua profesi secara bersamaan.
Dokter Boyke sudah mempunyai cita-cita menjadi seorang dokter ketika berumur lima tahun. Dokter bernama lengkap Boyke Dian Nugraha ini terinspirasi tokoh utama serial Dr. Kildare yang ketika itu ditayangkan di TVRI. Bagi dokter Boyke, Dr. Kildare adalah dokter yang baik hati, berwibawa, heroik, dan komunikatif dengan pasiennya. Dokter Boyke kecil ingin menjadi seorang dokter karena baginya dokter tidak akan sakit. Cita-citanya menjadi dokter semakin terpatri ketika kandungan ibunya keguguran ketika ayahnya sedang di luar kota.
Setelah menjadi seorang dokter, dokter Boyke kemudian terjun ke dunia entertainment. Keputusannya itu awalnya mendapatkan kritik dari banyak pihak, bahkan dari teman-temannya sendiri. Kritik itu lebih disebabkan karena dokter Boyke tampil sebagai dokter khusus masalah seks. Namun bagi dokter Boyke, keputusannya itu tidak hanya sekedar untuk mencari uang, ia juga ingin mengedukasi masyarakat tentang
kesehatan seks.
Kisah dokter Lula Kamal begitu berbeda. Sampai SMA, dokter Lula Kamal tidak pernah bermimpi menjadi seorang dokter. Ketika itu, dokter Lula Kamal sangat menyukai pelajaran Matematika dan ingin kuliah di jurusan Desain Industri. Namun ibunya menginginkan dokter Lula Kamal kuliah di Fakultas Kedokteran. Ketika itu ibunya berkata, “
Kalau ada anggota keluarga yang sakit atau kena masalah kesehatan lain, setidaknya dalam keluarga ini ada yang tahu apa yang harus dilakukan.”
Dokter Lula Kamal akhirnya menuruti keinginan
ibunya dengan menempuh studi di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Selama kuliah, dokter Lula Kamal kerap menjadi MC atau
stand guide untuk mencari tambahan biaya kuliah. Akhirnya dari hobi itu, dokter Lula Kamal kemudian menjadi sangat akrab dengan dunia entertainment. Sekarang dokter Lula Kamal tidak hanya dikenal sebagai seorang dokter, namun juga menjadi seorang artis.
Berbeda lagi dengan dokter Sonia Wibisono. Dokter Sonia Wibisono lahir dalam keluarga dokter, ayah ibunya seorang dokter. Tidak hanya menyukai dunia kedokteran, dokter Sonia Wibisono juga sangat tertarik ketika ayah ibunya berdiskusi tentang masalah obat dan penyakit. Setelah menjadi seorang dokter, dokter Sonia Wibisono kemudian juga menjadi seorang entertainer. Bagi dokter Sonia Wibisono, sebagai seorang entertainer ia lebih mudah untuk menularkan ilmunya kepada masyarakat.
Dokter Tompi punya kisah yang sebaliknya, ia adalah penyanyi yang kesasar di dunia kedokteran. Awalnya dokter Tompi ingin menjadi seorang insinyur tapi keluarganya menginginkan Tompi menjadi seorang dokter. Bagi masyarakat Aceh, profesi dokter adalah profesi yang sangat terhormat di masyarakat. Namun Tompi justru terlebih dahulu dikenal sebagai seorang penyanyi. Sebagai seorang musisi, dokter Tompi menjalani dua karier dengan sangat bagus.
Dalam buku yang diterbitkan Bhuana Ilmu Populer ini, dokter Tompi mengisahkan perjuangannya sebagai mahasiswa kedokteran. Ketika sedang terjadi kerusuhan 1998, ia masih menjadi mahasiswa kedokteran harus bertahan hanya dengan uang 6 ribu rupiah selama 3 hari. Dokter Tompi juga mengisahkan bagaimana ia harus bernyanyi di pagi hari setelah semalaman jaga malam di rumah sakit. Ketika itu, dokter Tompi sampai ketiduran di atas panggung. Orang-orang mengira Tompi begitu karena sangat menghayati musik, namun ternyata dokter Tompi benar-benar tidur.
Nah untuk cerita lebih lanjutnya, teman2 bisa membeli bukunya di Toko Buku Terdekat ya...